Jauh dari orang tua, membuat seorang sepertiku menjadi lebih banyak
berfikir. Aku bebas melakukan apapun yang aku mau, selama aku bisa
mempertanggung jawabkan hal itu. Dan itulah yang membuat seseorang bisa
lebih cepat menjadi dewasa, sebuah tanggung jawab atas dirinya sendiri.
Stage One: Bertahan selama seminggu tanpa duit sepeserpun.
Yoih!
Kedewasaan makin diuji. Bagaimana mempertanggung jawabkan hari-hari
kemarin dengan berfoya-foya, dan di akhir bulan, there is no money at
all. Banyak jalan untuk mengatasi hal ini, salah satu caranya, cari
pacar orang lokal yang bisa dijadikan tempat “numpang makan”. Hihihi…
Stage Two: Gadai barang dan kembali menebusnya
Ah,
stage ini lewat. Aku gak pernah dan gak punya pengalaman untuk
menggadai barang dan kembali menebusnya setelah ada duit. Aku gak pernah
mengganti barang-barang sebelum barang-barang itu menjadi rusak.
Stage Three: Cari kerjaan sampingan
Siapa
yang merasa cukup atas gaji yang telah ia dapat? yeah! sangat jarang.
Sewaktu di Jakarta, dengan gaji yang lumayan itu aku bisa membeli apapun
yang aku mau. Aku tak perlu memikirkan biaya kost, beli lemari, makan
sehari-hari, dan hal lain. Tapi setelah menjadi anak kost, duh!
Beberapa bulan lagi, aku pulang kampung ke Jakarta. Hanya beberapa
hari. Dan aku harus menyiapkan banyak hal, salah satunya adalah biaya.
Yeah, I will do everything for money. Tapi bukan jadi gigolo, karena
pastinya gak bakal laku! :))
Terima kasih buat Doni atas petunjuk-petunjuknya.
http://didats.net/page/lika-liku-anak-kost/
Selasa, 24 April 2012
Langganan:
Postingan (Atom)